GEDUNG DPR/MPR
Pemilu legislatif 2014 akan dimulai besok 9 April 2014. Para calon legislatif dari 15 partai peserta pemliu 2014 akan bertarung merebut hati rakyat untuk mendapatkan tempat mengisi kursi yang tersedia di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR), Senayan. Sebelumnya warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri sudah menyalurkan hak pilihnya mulai tanggal 30 Maret-6 April 2014. Seperti apa Gedung DPR/MPR itu? Inilah sekilas infonya
Gedung DPR/MPR |
Gedung Dewan Perwakilan
Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR) didirikan pada 8 Maret 1965.
Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan CONEFO
(Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New
Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara
Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan
semua Progresive Forces dalam kapitalis.
Conefo dimaksudkan sebagai suatu
tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Melalui Keppres No.
48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum
dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965
tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo.
PEMBANGUNAN
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965 dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Komplek Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan Semanggi.
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965 dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Komplek Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan Semanggi.
Ketika pembangunannya dilanjutkan
oleh pemerintah Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto, nuansa danau buatan tak
tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang
Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas
bangunan sekitar 80.000 m2.
GEDUNG
Komplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Komplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Komplek DPR/MPR tersebut masuk dalam
wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah
barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah Selatan dengan Komplek Kantor
Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek
Taman Ria Senayan, di sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan
Komplek Menteri Kehutanan di sebelah Utaranya.
Angkutan umum melalui Gedung DPR/MPR :
- Busway koridor 9 trayek Pinang Ranti - Pluit
- Busway koridor 1 trayek Blok M - Kota
- PPD 213 trayek Kampung Melayu - Grogol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar