Kamis, 05 Juli 2012

Monumen Nasional

MONUMEN NASIONAL
Monumen Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan Monas adalah tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959 dan diresmikan oleh Ir. Soekarno tanggal 17 Agustus 1961 hasil rancangan Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. 
Makna dibalik tugu setinggi 132 meter ini sangat menarik. Batu obelisk yang terbuat dari marmer berbentuk Lingga Yoni merupakan sumber kesuburan. Cawan yang terbuat dari perunggu untuk menopang lidah api yang berlapiskan emas seberat 45 kg dan terdiri atas 77 bagian yang disatukan merupakan simbol perjuangan bangsa Indonesia yang tidak kenal menyerah dan tak pernah padam untuk meraih kemerdekaan.

Monumen Nasional (Monas)


Bagian-bagian Monas :

Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan. Pelataran puncak dengan luas 11 meter x 11 meter dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan evelator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta.
.
Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11×11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat ke arah Selatan serta Laut Jawa dan Kepulauan Seribu ke arah Utara.

Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45×45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.

Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Ruangan setinggi 8 meter ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Dengan luas 80×80 m di ke empat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia hingga pemberontakan  G30S/PKI. Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Disini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.

Untuk masuk ke tugu Monas melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro, melalui lorong bawah tanah. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian Utara.

Di sekeliling Monas terdapat Taman Monas seluas 80 hektar. Taman ini dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Air mancur menari diiringi musik, dan pada malam hari pertunjukan dilengkapi dengan pertunjukan sinar laser dikombinasikan dengan musik yang mengalun.Di sudut lain dari taman terdapat sekumpulan rusa yang berasal dari Istana Bogor.

Tiket Masuk :  Area Monas     :    Dewasa Rp. 20.000 (Loket Pintu Sebelah Utara Monas)
                                                :    Anak-anak Rp. 10.000
                      Puncak Monas :    Dewasa Rp. 7.500
                                                :    Anak-anak Rp. 3.500
Jam Buka Monas : 09:00 - 16:00
Mulai 15 September 2014, dalam rangka penataan kawasan monas, maka jam buka buka Monas disesuaikan menjadi   Senin :  04:00 - 10:00
                                 Selasa - Minggu : 04:00 - 20:00
                              

Kantor Pengelola Monas
   Jl. Kebon Sirih No.22 Blok H Lt.IX No.53
   Jakarta Pusat
   Telp: (021) 382 3041

Angkutan umum ke Monas :
  • KRL Jabodetabek trayek Jakarta Kota - Depok turun di Stasiun Gambir
  • Busway TransJakarta Koridor 2 trayek Pulogadung - Harmoni turun di halte Balai Kota
  • Busway Transjakarta koridor 1 trayek Blok M - Kota turun di halte Monas
  • Bus Kopaja T502 trayek Kampung Melayu - Tanah Abang turun di halte Balai Kota
  • Bus Mayasari Bakti trayek Pulogadung - Tanah Abang turun di halte Balai Kota


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar