Rabu, 04 Juli 2012

Taman Mini Indonesia Indah

TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Taman Mini Indonesia Indah (TMII)  adalah  taman wisata budaya seluas 150 hektar yang terletak di wilayah kotamadya Jakarta Timur. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 34 provinsi Indonesia (Kalimantan Utara adalah provinsi termuda ditetapkan tanggal 22 April 2013), yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Selain itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku. Berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.





ANJUNGAN DAERAH

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di Taman Mini Indonesia Indah, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 provinsi Indonesia. Anjungan propinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Jadi setiap anjungan daerah dijadikan museum budaya yang menampilkan budaya masing-masing daerah. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cinderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cinderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 34 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.



BANGUNAN KEAGAMAAN 

Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia. Bangunan-bangunan keagamaan antara lain:
  • Masjid Pangeran Diponegoro
  • Gereja Katolik Santa Catharina
  • Gereja Protestan Haleluya
  • Pura Penataran Agung Kertabhumi
  • Wihara Arya Dwipa Arama
  • Kuil Konghucu Kong Miao
  • Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa





SARANA REKREASI

  • Istana Anak-anak Indonesia Graha Widyatama
Bangunan istana empat lantai ini menyerupai istana Cinderella dalam cerita dongeng anak-anak terbuat dari tegel merah. Di dalamnya terdapat berbagai macam alat permainan tradisional anak dan pameran wayang, rumah bola, telpon cerita, dll.
  • Kereta gantung  
Dengan menggunakan kereta gantung miniatur Kepulauan Indonesia lengkap dengan gunung-gunung api terlihat jelas dari atas.
  • Kereta Layang Aeromovel
Jalur Kereta Layang Aeromovel mengelilingi Kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Hanya beroperasi hari Sabtu dan Minggu.
  • Perahu Angsa Arsipel Indonesia
  • Taman Among Putro
  • Taman Ria Atmaja
  • Desa Wisata
Penginapan dengan suasana pedesaan dengan berbagai fasilitas yang nyaman.

Pelajar, Mahasiswa/hari  : Rp. 10.000
Umum/hari                     :  Rp. 15.000
Pondok khusus standar 2 orang/hari : Rp. 55.000
Pondok khusus standar 4 orang/hari : Rp. 75.000
Pondok keluarga full AC/hari           : Rp. 250.000
  • Kolam renang Snow Bay 
Snow Bay adalah Wahana permainan air dengan 9 macam wahana permainan yaitu :
1. Snow Beach
    Wahana ini menyajikan permainan ombak dengan ketinggian 2 meter.
2. Hurricane
    Pusaran air kencang yang bisa dinikmati dengan menggunakan ban besar kapasitas 2-4 orang
3. Flush Bowl
    Spin Slide yang dapat membawa pengujung berputar-putar dengan cepat.
4. Giant Bucket
    Bucket berisi 2 ton air yang diguyurkan ke arah pengunjung
5. Spa Zone
    Kolam spa dengan 2 pilihan panas dan dingin
6. Tube Coaster
    Jalur air dengan putaran dan belokan yang dinikmati dengan menggunakan ban kapasitas 2 orang
7. Rainbow Ride
    Kolam air anak-anak yang dilengkapi dengan slide kecil dan kanon air
8. Typhoon River
    Wahana berbentuk sungai dengan berpetualang melalui bukit bersalju, gua, dan air terjun.
9. Toodler Zone
    Sungai buatan kecil dan air pancur untuk anak-anak.

Tiket Snow Bay     : Senin - Jumat : Dewasa :  Rp. 100.000
                                                             Anak (2-5 tahun) : Rp. 85.000
                                   Sabtu, Minggu, & Libur : Dewasa :  Rp. 120.000    
                                                                                Anak (2-5 tahun) :  Rp. 100.000


TAMAN

Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan flora dan fauna Indonesia.
  • Taman Anggrek
  • Taman Apotek Hidup
  • Taman Kaktus
  • Taman Melati
  • Taman Bunga Keong Emas
  • Akuarium Ikan Air Tawar
  • Taman Bekisar
  • Taman Burung
  • Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik
  • Taman Budaya Tionghoa Indonesia (tengah dibangun)


MUSEUM


Museum yang ada dibangun untuk memamerkan sejarah, budaya, flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia. 
Terdapat 14 museum di TMII:
  • Museum Indonesia
Museum tiga lantai ini menampilkan berbagai hal yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia.

Lantai I : Bhinneka Tunggal Ika
  
Terbagi dalam 2 (dua) ruang yaitu  :
a.   Sisi Barat
Menampilkan pakaian pengantin dan pakaian adat dari hampir seluruh provinsi yang ada di Indonesia,mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Papua. Patung pengantin yang lengkap dengan pengantinnya pelaminan yang juga lengkap dengan hiasannya. Di ruangan ini juga terdapat Citra Indonesia yang terbuat dari kaca yang menggambarkan kawasan Nusantara dengan segala kekayaan alam dan budayanya.
b.   Sisi Timur
Di ruang ini terdapat pagelaran wayang kulit dalam sebuah diorama, lengkap dengan seperangkat gamelan Jawa berikut boneka – boneka penabuh dengan seragamnya. Selain pagelaran wayang, di ruangan ini juga dipamerkan bermacam – macam alat musik tradisional. Semua peragaan yang ada di ruangan ini ada hubungannya dengan peragaan yang ada di sebelah Barat, karena pada umumnya apabila ada upacara – upacara adat seperti perkawinan dan yang lainnya, biasanya mengadakan pertunjukan – pertunjukan kesenian seperti wayang dan yang lainnya 
Seni pewayangan bukanlah monopoli masyarakat Jawa saja tapi juga di daerah lain sudah mengenal seni wayang, seperti wayang Gedok dari Yogyakarta, wayang Suluh dari Jawa Timur yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat pada jaman Revolusi Kemerdekaan pada tahun 1944, yang kemudian baru disebarluaskan tahun 1947 berkaitan dengan Proklamasi Kemerdekaan pada saat itu. Juga ada wayang kulit, wayang wahyu, wayang madya, wayang Tengul, wayang Klitik, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian wayang adalah gambar atau bayangan yang menunjukan karakter manusia yang beragam. Wayang ini berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pendidikan, informasi dan hiburan.


Lantai II : Manusia & Lingkungan
  
Di lantai II ini dipamerkan bermacam – macam benda koleksi yang berkaitan dengan kehidupan manusia atau masyarakat Indonesia sehari – hari. Seperti tempat tinggal, mata pencaharian, upacara – upacara daur hidup, alat transportasi dan yang lainnya. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam dimana masyarakat itu tinggal, misalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan tentu saja mata pencahariannya tidak sama dengan masyarakat yang tinggal di tepi pantai.

a. Sisi Timur

Untuk mewakili ruangan – ruangan dalam rumah, ditampilkan : ruang atau kamar pengantin dari Palembang Sumatera Selatan, ruang tengah dari Jawa Tengah, dapur dari Batak Toba Sumatera Utara. Demikian juga dengan alat – alat yang masih tradisional yang digunakan masyarakat Indonesia untuk mata pencahariannya sesuai dengan tempat dimana mereka tinggal, selain itu terdapat juga beberapa alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia baik di darat maupun air.
c. Sisi Barat

Di ruang ini dipamerkan benda – benda koleksi yang berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan (batiniah) seperti upacara – upacara daur hidup atau alur kehidupan manusia sejak sebelum lahir hingga dewasa. Disajikan dalam bentuk diorama dan dilengkapi dengan foto – foto sebagai penunjang.
Pada umumnya dalam pelaksanaan upacara – upacara tersebut baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat luas, selalu berpedoman pada ilmu pengetahuan tentang penanggalan yang memberi baik buruknya hari penyelenggaraan upacara tersebut. Begitu juga dengan obat – obatan tradisional, cuaca, perbintangan, silsilah, sejarah atau babad serta ilmu – ilmu lainnya, terhimpun dalam sebuah kitab yang disebut primbon.

Di lantai II ini juga terdapat beberapa contoh bentuk tulisan primbon sesuai dengan tulisan aslinya, yaitu primbon dari Jawa, Batak, Rencong, Rejang, Bugis dan Melayu. Tulisan – tulisan tersebut tertuang dalam bermacam – macam bahan, seperti : logam, lontar, batu, kulit kayu, bambu maupun dari bahan kertas

Lantai III : Seni & Kriya

Lantai III menampilkan benda – benda koleksi yang merupakan hasil seni dan karya bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan secara rohaniah, sehingga akan dirasakan perbedaannya dengan koleksi – koleksi yang lain, terdiri dari hasil seni rupa garapan dan seni ciptaan baru. Seni rupa garapan yaitu segala hasil daya cipta atau hasil budaya yang mempergunakan pola – pola tradisional, baik dalam motif, hiasan, bahan maupun teknik pembuatannya. Sedangkan seni ciptaan baru yaitu hasil karya yang telah menggunakan bahan, motif hiasan serta teknik pembuatannya sudah diselaraskan dengan keinginan / kehendak si pembuat.

Untuk mewakili kelompok hasil seni rupa garapan, diperagakan bermacam – macam batik tradisional, tenun tradisional, perhiasan – perhiasan, senjata tradisional, kerajinan ukir – ukiran diatas kayu, keramik dan sebagainya. Dan untuk mewakili hasil seni ciptaan baru, baik diperagakan batik dan tenun modern, baik dari cara pembuatannya, bahan maupun fungsi atau kegunaannya sudah lebih modern. Juga dipamerkan berbagai 
macam keramik, ukiran ataupun anyaman.

Jam Buka : 08.00 - 16.00
Harga Tiket : Dewasa Rp. 10.000/orang
                       Dewasa Rp. 4.500 (rombongan minimal 30 orang)
                       Pelajar   Rp. 3.750 (rombongan minimal 30 orang)
Pengelola Museum Indonesia :
Telp. (021) 8409 213, Fax . (021) 87793 537
E-mail. museum.indonesia@yahoo.co.id
  • Museum Purna Bhakti Pertiwi 
      Museum ini tempat menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi, yang diperoleh Bapak Soeharto (Presiden Republik Indonesia ke-2) dan Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan, baik rekan maupun sahabat sebagai cenderamata. Koleksi tersebut memiliki hubungan dengan peran sejarah pengabdian Bapak Presiden Soeharto.Melalui museum ini bisa dilihat perjuangan dan pengabdian beliau sejak perang kemerdekaan hingga masa pembangunan.

       Koleksinya diantaranya cinderamata pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Dari PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko Carlos Salinas de Gortari berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev berupa seperangkat piring perak. masih banyak lagi.
-    Tanda-tanda kehormatan yang pernah diberikan kepada Presiden Soeharto seperti Bintang Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), Bintang Mahaputra Adipurna (1968), dan Bintang Gerilya (1965).Tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Singapura, Jepang, dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini pula tersimpan koleksi pedang kehormatan yang di antaranya dipersembahkan oleh pemimpin PLO Yasser Arafat dan pedang kristal dari Presiden Kroasia Franjo Tudman.

     Setiap pengunjung diantar pulang-pergi oleh empat kendaraan "jeepney" tanpa dipungut biaya lagi.
  
      Jam Buka    :   Senin - Sabtu 9:00-16.00
                               Minggu 9:00 - 18:00         
      Harga Tiket :  Dewasa Rp. 5.000
                               Anak-anak Rp. 3.000

  • Museum Keprajuritan Indonesia 
Museum ini menampilkan bukti dan rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak abad ke-7 sampai abad ke-19. Setiap bangunan dan benda yang ditampilkan memiliki makna perlambang. Gerbang utama berbentuk model bangunan abad ke-16, mencerminkan sifat keterbukaan dan keramahtamahan rakyat Indonesia. Di setiap sudut bangunan terdapat menara pengintai atau bastion, menyiratkan kewaspadaan nasional. Dua kapal tradisional yaitu kapal Banten dan kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan bersandar di danau, melambangkan kekuatan maritim dari Barat sampai ke Timur.
Penyajian pameran terdapat di dalam dan luar gedung. Bagian luar memamerkan paduan relief yang menyatu ke dinding gedung bagian luar, meliputi 19 adegan kisah panjang perjuangan bangsa dari abad VII sampai abad XIX, antara lain sewaktu Raden Wijaya mengusir tentara Cina tahun 1292, pertempuran di Benteng Sao Paolo tahun 1575 di Maluku dan Sultan Ageng menyerang Kastel Batavia tahun 1628.
Ruang pamer bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menggambarkan cerita perlawanan terhadap penjajah untuk mempertahankan tanah air. Juga terdapat tiruan senjata, meriam, pakaian perang, panji-panji, formasi tempur serta boneka peraga yang mengenakan busana prajurit tradisional. Di samping itu juga dipamerkan 23 patung pahlawan dari perunggu berukuran 1¼ kali besar manusia yang ditempatkan mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada, Cut Nyak Dien, dan Pattimura.
Setiap bulan Oktober, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, museum menyelenggarakan kegiatan pawai prajurit tradisional yang diikuti oleh berbagai daerah provinsi di Indonesia. Panggung terbuka yang dimiliki dapat digunakan untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam hari.
  • Museum Perangko Indonesia
Museum Perangko
Museum ini menampilkan berbagai jenis perangko disesuaikan dengan jamannya mulai dari perangko pertama, jaman Nederland Indie, jaman pendudukan jepang, masa revolusi, dan masa sekarang ini. Juga diceritakan bagaimana proses pembuatan perangko itu sendiri.

Bangunan museum diapit oleh dua bangunan pendukung. Bangunan pada satu sisi berfungsi sebagai tempat penerimaan dan peristirahatan, bangunan pada sisi lain berfungsi sebagai kantor pos.

Pada pelataran dalam terdapat tugu berbentuk bola dunia dengan seekor burung merpati yang bertengger di atasnya dengan membaca sepucuk surat yang melambangkan visi dan misi PT Pos Indonesia.
 Memasuki gedung Museum Prangko Indonesia, di tengah-tengah ruangan pameran terdapat bangunan berbentuk segi delapan. Di atas bangunan tersebut terdapat ROSET mengambil bentuk dasar matahari dengan cahayanya menyinari ke delapan arah.Sebuah patung Hanoman diletakkan di tengah-tengah bangunan pendopo. Dalam pewayangan, Hanoman sebagai Dhuta Dharma pembawa berita yang misinya sama dengan Pos Indonesia.

Museum ini memamerkan koleksi aneka perangko asal Indonesia dan luar negeri, yang terbagi atas enam ruang pamer. 

Ruang pertama menampilkan foto-foto perangko pertama di dunia yang dikenal dengan sebutan Penny Black, Kantor Pos pertama di Batavia, dan lain-lain.

Ruang kedua menampilkan materi berupa patung seorang perancang perangko, sejumlah slide proses pembuatan perangko dan proses melukis hingga menjadi perangko. Silinder cetak yang digunakan untuk mencetak perangko seri lukis Raden Saleh dan penampang fiber glass mesin cetak perangko lima warna yang digunakan oleh Perum Peruri dilengkapi motor penggerak.

Ruang ketiga menampilkan sejumlah perangko yang terbit tahun 1864-1950 pada masa pemerintahan Belanda, Jepang, dan masa perang kemerdekaan, Slide perangko Belanda dan Jepang bertema kebudayaan dan pariwisata, slide perangko peringatan 10 tahun Kemerdekaan RI, dan foto perangko bergambar Bung Karno dan Bung Hatta sebagai latar belakang perangko perjuangan yang dicetak di luar negeri

Ruang keempat menampilkan perangko dan souvenir sheet ‘cari kenangan’ yang diterbitkan sejak tahun 1950 dengan lima masa penerbitan: 1950-1959, tahun 1959-1966, tahun 1966-1973, tahun 1973-1983 dan tahun 1983-1993.

Ruang kelima menampilkan perangko bertema sosial, pariwisata, taru dan satwa, lingkungan hidup, dan kemanusiaan. Ruang penyajian V menampilkan perangko yang disusun berdasarkan periode dan tema tertentu. Dalam ruang ini disajikan perangko bertema social, pariwisata, taru dan satwa, lingkungan hidup dan kemanusiaan.

Ruang keenam menampilkan perangko tematik, khususnya Kepramukaan dan olahraga, di dalam beberapa kotak pameran, termasuk slide Ibu Tien Soeharto(ibu negara presiden RI ke-2) dengan seragam Pramuka ketika menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Internasional ke-VI di Cibubur.
  • Museum Pusaka
Museum berlantai dua ini menyimpan berbagai macam bentuk pusaka peninggalan dari berbagai daerah di Indonesia
Lantai 1 :
Ruang Pusaka Nusantara menyimpan berbagai macam bentuk pusaka dari seluruh wilayah Nusantara
Ruang Budaya Pusaka dari jaman ke jaman menyimpan berbagai pusaka dari jaman ke jaman.
Ruang Besalen berbagai macam alat untuk membuat pusaka dengan pijar apinya, dimana berbagai peralatan tersebut bisa dilihat.
Ruang Konservasi digunakan untuk penelitian pusaka, labeling dan juga preservasi.
Ruang Cinderamata menyediakan pusaka untuk dijual sebagai cinderamata
Ruang Jamasan Pusaka
Terdiri dari dua tempat, yaitu yang dipakai untuk jamasan setiap hari dan satu lagi hanya dipakai pada saat-saat tertentu saja, misalkan untuk peragaan jamasan.
Ruang Sarasehan berfungsi sebagai tempat sarasehan mengenai pusaka serta untuk menerima pengunjung/tamu rombongan.

Lantai 2 :
Ruang Introduksi menyajikan pengenalan terhadap pusaka dan bagian-bagian pusaka.
Ruang Pusaka Terpilih menampilkan beberapa buah pusaka pilihan koleksi Museum Pusaka.
Ruang Dapur Pusaka menyajikan berbagai macam dapur yang berjumlah ratusan
Ruang Tangguh Pusaka menampilkan pusaka dari bermacam-macam tangguh atau jaman serta penjelasannya.
Ruang Pamor menampilkan bermacam-macam keindahan pamor serta penjelasan dan arti dari pamor.
  • Museum Transportasi
  • Museum Listrik dan Energi Baru                                           
  • Museum Telekomunikasi
  • Museum Penerangan
  • Museum Olahraga
  • Museum Asmat
  • Museum Komodo dan Taman Reptil
Museum yang bangunannya berbentuk komodo ini menampilkan menampilkan satwa langka dan reptil hidup yang sudah diawetkan.
Tema pameran adalah keanekaragaman satwa di Indonesia, dari barat sampai timur, dan dari pantai sampai pegunungan, ditata dalam dua lantai.Koleksi lantai I berupa berjenis-jenis binatang mamalia dan reptilia lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Jenis-jenis yang hampir mengalami kepunahan ditampilkan, antara lain harimau, gajah dan beruang. Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat di seluruh Indonesia; berjenis keong, kerang, kepiting, dan udang; serta binatang beruas, meliputi kaki seribu, laba-laba, dan kala jengking.Koleksi lantai II berupa berjenis-jenis burung yang diopset dan ditata sesuai dengan habitatnya, meliputi yang hidup di laut, pantai, rawa, persawahan, lapangan, perkebunan, dasar rimba, hutan, dan pegunungan dengan daerah asal Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Berdampingan dengan Museum ini terdapat Taman Reptil yang menghadirkan koleksi reptil hidup mulai dari komodo, biawak, kadal, ular berkaki, ular sanca, king kobra, penyu, kura-kura leher ular, kura-kura buaya, kodok, buaya, iguana dan binatang reptil lainnya. 
Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu
  • Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  • Museum Minyak dan Gas Bumi
Museum ini terdiri dari gedung utama dan bangunan pendukung. Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai yang berada di atas danau buatan seluas 11.000 m2, anjungan Eksplorasi. Dua bangunan pendukung berbentuk bundar (gilig), menyerupai tangki penyimpanan minyak yang mengapit gedung utama, disebut anjungan pengolahan. Ruang pameran terdapat di gedung utama dan anjungan eksplorasi guna mengutarakan seluk-beluk mengenai minyak dan gas bumi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah gedung perminyakan. Di dalam ruangan ini, terdapat teater minyak yang memutar film pendek dan multislide mengenai asal mula serta hasil pengolahan minyak dan gas bumi di Indonesia. Film-film yang ditayangkan memberikan gambaran yang mudah bagi pengunjung untuk memahami industri minyak dan gas bumi. Selain itu, terdapat ruang untuk pameran berbagai benda dan bahan mengenai minyak dan gas bumi yang ada di sekitar kita. Di sini, pengunjung akan diajak unutk memahami sejauh mana ketergantungan manusia terhadap minyak dan gas bumi, baik sebagai sumber energi primer seperti bahan bakar maupun produk lain. Pada bagian bawah terdapat ruang sejarah yang menampilkan sejarah perkembangan geologi bumi, bagaimana perkembangan masa beratus juta tahun yang lalu sampai kemungkinan dampak pemanfaatan minyak dan gas bumi. Di sudut lainnya, terdapat pohon minyak, menggambarkan berbagai produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi dalam bentuk sebatang pohon. Penempatan produk pada pohon diatur dari atas ke bawah sesuai dengan hasil  fraksi-fraksi minyak bumi yang didapat pada proses distilasi dan proses-proses selanjutnya.
Anjungan eksplorasi mengetengahkan eksplorasi minyak dan gas bumi, termasuk peragaan sejarah terjadinya cekungan minyak dan gas bumi. Selanjutnya, pengetahuan penerapan teknologi disajikan melalui pameran peralatan canggih yang mendukung proses pencarian dan pengolahan gas bumi.


Di luar gedung dipamerkan juga peralatan pengeboran minyak dan peragaan benda-benda eksplorasi serupa menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk, sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol, dan sebuah kilang minyak tua.



Harga Tiket  :  Rp. 5.000


  • Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)
Teater atau bioskop
Keong Emas
  • Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa, jauh lebih besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan nusantara sampai film-film box office yang resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet, Arabia, Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah diputar disini diantaranya adalah Final Destination (17 Maret 2000), Final Destination 2 (31 Januari 2003), Final Destination 3 (10 Februari 2006), The Final Destination (28 Agustus 2009) dan Final Destination 5 (12 Agustus 2011). Dibangun tahun 1980 dengan kapasitas tempat duduk 930 orang.
  • Teater Tanah Airku
  • Teater 4D
Angkutan umum yang menuju Taman Mini Indonesia Indah  :
   1. KWK S15A  trayek Ragunan - Pintu 2 TMII
   2. KWK T02 trayek Cilitan - Cipayung
   3. KWK T05 trayek Cililitan - Setu
   4. KWK P15 trayek Cililitan - Cilangkap
   5. KWK K40 trayek Bekasi - Kampung Rambutan
   6. KWK S19 trayek Depok - Pinang Ranti
   7. KWK AL 28 trayek Kampung Rambutan - Sumir
   8. KWK T40 trayek Kampung Rambutan - Pekayon

Sedangkan bila menggunakan busway Trans Jakarta Koridor X trayek Tanjung Priok - Cililitan turun di Pusat Grosir Cililitan, lalu  disambung dengan angkot T02 berhenti tepat di pintu gerbang TMII, atau Trans Jakarta Koridor IX trayek PinangRanti - Pluit.

DAFTAR HARGA TIKET
 
Tiket Masuk TMII : Rp. 10.000/orang
Sewa sepeda          : Rp. 10.000/jam
Kereta Gantung      : Rp. 30.000
Aeromovel             : Rp. 15.000
Mobil Keliling         : Rp.   3.000
Kereta api mini       : Rp. 10.000
Tiket Keong Emas : Rp. 30.000/orang
Taman Bunga Keong Emas                : Rp. 5.000
Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga  : Rp. 15.000
Taman Burung dan Taman Bekisar     : Rp. 15.000
Museum Indonesia                  : Rp.10.000
Museum Purna Bhakti Pertiwi  : Rp. 5.000
Museum Keprajuritan              : Rp. 2.500
Museum Perangko                  : Rp. 5.000
Museum Pusaka                     :  Rp. 7.000
Museum Transportasi             : Rp. 2.000
Museum Listrik dan Energi Baru  : Rp. 5.000
Museum Telekomunikasi             : Rp. 2.000
Museum Penerangan  : Gratis
Museum Olahraga     :  Rp. 2.000
Museum Asmat         :  Rp. 5.000
Museum Komodo     : Rp. 10.000

































































1 komentar:

  1. Over DP gedung pernikahan sasana kriya, ballroom mandira. 12 agustus 2017. Malam hari. Harga 4.000.000 saja. Saya sudah DP 5.500.000. Gedung terbaik di Taman mini indonesia indah. TMII dan jakarta timur.. Urgent hubungi 081284113250

    BalasHapus