Minggu, 01 Desember 2013

Gereja Katedral


 GEREJA KATEDRAL


Gereja Katedral Jakarta  merupakan sebuah gereja megah dengan gaya arsitektur neo-gotik khas Eropa. Bentuk bangunan gereja yang indah dan megah berhiaskan relief-relief cantik menjadi daya tarik utama Gereja Katedral. Selain bentuk dan desain yang unik, Gereja Katedral Jakarta juga memiliki berbagai koleksi yang menarik seperti patung, lukisan, pipe orgel, dan masih banyak lagi. 


LooGix
Gereja Katedral Jakarta
Dibangun sejak berabad-abad lalu. Sejarah pembangunan Gereja Katedral dimulai pada tahun 1826, ketika Leonardus Petrus Josephus Burggraaf Du Bus de Ghisignies yang menjabat sebagai Komisaris Jenderal di Batavia antara tahun 1825-1830 memerintahkan Ir. Tromp  merancang Gereja Katolik pertama di Batavia yang lahannya sekarang dipakai sebagai Gereja Katedral. Rancangan gereja baru berbentuk salib sepanjang 33 x 17 meter, namun karena kekurangan dana rencana tersebut tak pernah dilaksanakan. Akhirnya diputuskan merombak bangunan bekas kediaman panglima tentara Jenderal de Kock yang berada di area lahan tersebut  sehingga dapat digunakan sebagai gereja. Bangunan ini sebenarnya adalah gedung dengan sebuah ruangan luas di antara dua baris pilar. Di kedua sisi panjangnya dilengkapi dengan gang. Di tengah atap dibangun sebuah menara kecil enam persegi. Di sebelah timur sebagian dari rumah asli tetap dipertahankan untuk kediaman pastor dan di sebelah barat untuk koster. Altar Agungnya merupakan hadiah dari Komisaris Jenderal du Bus Ghisignies. Gereja yang panjangnya 35 meter dan lebarnya 17 meter ini pada tanggal 6 November 1829 diberkati oleh Monseigneur Prinsen dan diberi nama Santa Maria Diangkat ke Surga.

9 April 1890, 3 hari sesudah perayaan Paskah, bangunan gereja runtuh.

Pada pertengahan tahun 1891 mulai dilakukan peletakan batu pertama untuk memulai pembangunan kembali gereja yang runtuh.Bertindak selaku arsitek Pastor Antonius Dijkmans, SJ seorang ahli bangunan yang pernah mengikuti kursus arsitektur gerejani di Violet-le-Duc di Paris, Perancis serta Cuypers di Belanda. Setelah kurang lebih setahun berjalan pembangunan terpaksa dihentikan karena kurangnya biaya. Selain itu, pada tahun 1894 Pastor Antonius Dijkmans, SJ harus pulang ke Belanda karena sakit dan akhirnya meninggal dunia pada tahun 1922. Pembangunan dimulai kembali 16 Januari 1899 diarsiteki oleh M.J. Hulswit. Konstruksi besi kedua menara digambar dan dikerjakan oleh Ir. Van Es.

Ahirnya pembangunan gereja selesai, dan diresmikan oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ, seorang Vikaris Apostolik Jakarta pada tanggal 21 April 1901.


Arsitektur & Eksterior Katedral

  • Arsitektur gereja dibuat dengan gaya neo gothik. Denah dengan bangunan berbentuk salib dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Pada kedua belah terdapat balkon selebar 5 meter dengan ketinggian 7 meter. Konstruksi bangunan ini dikerjakan oleh seorang tukang batu dari Kwongfu, China. konstruksi bangunan ini terdiri dari batu bata tebal yang diberi plester dan berpola seperti susunan batu alam. Dinding batu bata ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan.
  • Ada 3 menara di Gereja Katedral, yaitu: Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara ini dibuat dari besi. Bagian bawah didatangkan dari Nederland dan bagian atas dibuat di bengkel Willhelmina, Batavia.
  • Di menara gading terdapat jam yang pada mesinnya tertulis Van Arcken & Co.
  • Lonceng: Pada menara Benteng Daud terdapat lonceng yang dihadiahkan oleh Clemens George Marie van Arcken. Pada menara Gading terdapat lonceng yang lebih kecil dan disumbankan oleh Tuan Chasse. Lonceng yang terbesar bernama Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Tuan J.H. de Wit.
  • Patung Kristus Raja: berada di halaman depan gereja.
  • Goa Maria: Bentuk fisiknya mirip dengan Goa Maria di Lourdes Perancis. Goa ini terdapat di halaman samping gereja.
  • Pintu Masuk Utama: terdapat patung Maria dan ada tulisan Beatam Me Dicentes Omnes' yang berarti "Semua keturunan menyebut aku bahagia".
  • Rozeta: merupakan jendela bercorak Rosa Mystica sebagai lambang dari Bunda Maria. Benda ini terletak di atas gerbang utama.


Interior Katedral

  • Serambi Gereja:
Pada pintu utama terdapat sebuah batu pualam yang isinya hendak memberitahu bahwa gereja ini didirikan oleh Arsitek Marius Hulswit 1899-1901. Pada tembok sebelah selatan terdapat pualam putih yang menjelaskan bahwa gedung ini digambarkan oleh Antonius Dijkmans. Pada sisi kiri terdapat monumen "Du Bus" yang dibuat di Belgia dan dipersembahkan kepada umat katolik.
  • Ruang Umat:
- Pieta: replika dari karya Michaelangelo yang menggambarkan Maria yang memangku jasad Yesus setelah diturunkan dari salib.
- Lukisan Jalan Salib: dilukis di atas ubin yang dibuat oleh Theo Malkenboet.
- Mimbar pengetahuan: hadiah dari Imamat Mgr Luypen yang didirikan oleh Pastor Wenneker".
- Pipe Orgel: dibuat di Belgia pada tahun 1988.
- Lukisan foto Uskup: Wajah para uskup dan lambang serta motto yang bisa dinikmati melalui lukisan yang tergantung di dinding dekat pintu samping kiri-kanan gereja.
  • Panti Imam:
- Patung Ignatius de Loyola: terdapat pada pilar sebelah kiri di depan Altar Utama.
- Patung Franciscus Xaverius: terdapat di sebelah kanan. Seorang misionaris terkenal.
- Katedra: Tempat duduk uskup sewaktu memimpin misa.
- Bejana Pemandian: Terbuat dari marmer
- Altar: Altar utama (berhiaskan relief dan patung ke-12 murid Yesus serta Ignatius de Loyola dan Franciscus Xaverius); Relekui pada ketiga altarnya; altar Maria (berhiaskan relief kehidupan Bunda Maria); dan Altar Yoseph (berhiaskan relief kehidupan Santo Yosep).

Museum Katedral

Museum ini diresmikan pada tanggal 28 April 1991 oleh Mgr Julius Darmaatmadja. Pembuatan museum Katedral diprakarsai oleh pastor kepala Katedral pada waktu itu, yaitu Pater Rudolf Kurris. Hal ini berawal dari rasa cinta Kurris terhadap sejarah dan benda-benda bersejarah. Menurutnya, benda-benda bersejarah itu dapat membangkitkan rasa kagum manusia terhadap masa lampau dan keinginannya menyalurkan pengetahuan dari generasi ke generasi.Museum Katedral Jakarta berada di balkon ruang utama gereja yang biasa digunakan untuk misa. Lantai balkon itu dahulu digunakan untuk koor gereja, namun kini dimanfaatkan untuk memajang koleksi museum. Dari lantai balkon ini bisa disaksikan ruang utama Katedral Jakarta yang digunakan untuk beribadah.Museum ini terbuka untuk umum.

Koleksi museum diantaranya:
 - Teks doa berbingkai: Dua versi buku misa berbahasa Latin yang dipakai pada masa pra-Vatikan II.
 - Mitra dan tongkat gembala Paus Paulus VI
 - Piala dan Kasula Paus Yohanes Paulus II
 - Replika Pastoran
 - Perangko
 - Lukisan dari batang pohon pisang karya Kusni Kasdut
 - Replika perahu Pastor P. Bonnike, SJ
 - Relikui santo & santa
 - Orgel Pipa asli katedral
 - Mebel antik
 - Alat musik
 - Jam bandul
 - Perlengkapan ibadah
 

Museum Katedral Jakarta
Jl. Katedral 7B, Jakarta Pusat
Telp.: (021) 3519 186, Faks.: (021) 3509 952

Buka setiap hari Senin, Rabu, Jumat, jam 10.00-12.00 WIB
Tiket masuk: gratis
Pengunjung harus berbusana rapi dan sopan




JADWAL MISA KATEDRAL JAKARTA
 
Misa Harian :
Pk.06.00 WIB
Pk.18.00 WIB

Misa Jumat Pertama :
Pk.06.00 WIB
Pk.12.00 WIB
Pk.18.00 WIB
 
Misa Sabtu :
Pk.18.00 WIB
 
Misa Minggu :
Pk.06.00 WIB
Pk.07.30 WIB
Pk.09.00 WIB
Pk.11.00 WIB
Pk.17.00 WIB
Pk.19.00 WIB

Angkutan umum yang melalui Gereja Katedral :
    - Busway Transjakarta Trayek Harmoni - PGC turun di halte Juanda
    - Kereta Rel Listrik trayek Jakarta Kota - Bogor turun di stasiun Gambir